Bupati Sumba Barat Apresiasi Pembentukan Rumah Belajar Humba Bagi Kemajuan Pendidikan ke Arah Yang Lebih Baik

- 18 November 2022, 08:33 WIB
Bupati Sumba Barat Apresiasi Pembentukan Rumah Belajar Humba Bagi Kemajuan Pendidikan ke Arah Yang Lebih Baik Kedepannya./Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sumba Barat/Dhi
Bupati Sumba Barat Apresiasi Pembentukan Rumah Belajar Humba Bagi Kemajuan Pendidikan ke Arah Yang Lebih Baik Kedepannya./Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sumba Barat/Dhi /

SELAYAR POST - Bupati Sumba Barat Yohanis Dade menyambut baik pembentukan suatu wadah lokal dan berkelanjutan yang dapat menjadi rumah belajar bersama bagi aktor-aktor pendidikan di Kabupaten Sumba Barat.

Hal tersebut di sampaikannya ketika membuka kegiatan diskusi terkait pembentukan “Rumah Belajar Humba”, Selasa 15 November 2022, bertempat di Aula Kantor Bapelitbangda Kabupaten Sumba Barat.

Rumah Belajar Humba merupakan wadah belajar bersama atau sarana diskusi dan umpan balik isu-isu kunci pendidikan di daerah ini bagi aktor-aktor pendidikan, dengan demikian akan sangat membawa dampak positif bagi kemajuan Pendidikan ke arah yang lebih baik kedepannya.

“Sehingga lewat diskusi–diskusi yang berkembang dalam pertemuan ini saya harapkan dapat menghasilkan suatu kesepakatan dan kesepahaman bersama dari berbagai pihak terkait. Untuk itu saya minta dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam pertemuan ini untuk secara aktif dan serius mengikuti kegiatan tersebut. Sehingga hasil dari pertemuan ini tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Sumba Barat”, ujar Bupati Yohanis Dade.

Dalam pembentukan rumah belajar ini diharapkan dimulai secara partisipatif dimana langkah-langkah/prosesnya dengan mendengarkan isu-isu pendidikan dari aktor pendidikan seperti guru, kepala sekolah lalu dipersentasikan dan dicarikan solusi bersama dan nantinya akan diterapkan dalam kurikulum pada “rumah belajar humba”.

Sebelumnya, menurut Bupati, Pembangunan sektor pendidikan di Sumba Barat perlu difokuskan pada peningkatan kemampuan literasi, numerasi dan pendidikan karakter, terutama bagi anak sekolah yang sedang berada di sekolah formal.

Di sisi lain, pembangunan di bidang pendidikan di daerah ini masih menghadapi berbagai tantangan.

Diantaranya persoalan pergantian kurikulum; kesiapan penggunaan teknologi informasi dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar; kompetensi, kualifikasi dan kapasitas pendidik yang kurang memadai; tingkat literasi dasar yang rendah dari anak-anak di desa; terbatasnya dukungan dan wadah untuk peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru; hingga persoalan-persoalan lainnya. (Dhi)***

Editor: Yanto Tena


Tags

Terkait

Terkini

x