Network
SELAYAR POST - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengajak Jemaat GMIT Pniel Loomaten Klasis Malaka untuk mengembangkan komoditi tanaman kelor. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan Jemaat untuk membangun kemandirian Gereja.
Gereja dan Pemerintah Provinsi NTT Harus Berkoaborasi Membangun Ekonomi. Salah satunya adalah sektor pertanian dengan pengembangan tanaman unggulan yaitu kelor. Demikian disampaikan Gubernur VBL saat menerima Pendeta Albert Y. Tanghana, S. Th dan Perwakilan Koordinator Pembangunan Gedung GMIT Pniel Loomaten Klasis Malaka diruang kerja Gubernur pada Kamis 12 Januari 2023.
"Dengan mengembangkan kelor ini sangatlah mudah dilakukan karena tanaman ini dapat tumbuh dengan mudah untuk dibudidayakan dimana pun. Serta memiliki nilai jual yang tinggi," ungkap Gubernur.
"Kita Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur juga menawarkan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan Penanaman Pohon Kelor. Mayoritas mata pencahariaan Jemaat sebagai Petani dan lahan Kabupaten Malaka sesuai dengan kedua Program tersebut", Ungkap Gubernur.
Lebih lanjut Gubernur VBL mengungkapkan "1 Kg daun basah kelor dapat dijual dengan harga Rp 5.000 dan untuk 1 Kg tepung kelor dapat dijual dengan harga mencapai Rp 100.000, dalam jangka waktu 110 hari atau 3 bulan 10 hari Petani sudah bisa memanen kelor basah. Pelaksanaan program ini selain mampu menekan angka stunting sekaligus melatih Gereja membangun ekonomi mandiri. Pemerintah melalui Dinas Peterenakan Provinsi NTT akan menyediakan alat pertanian seperti traktor serta bibit", Jelas Gubernur Viktor.
Untuk diketahui Gedung GMIT Pniel Loomaten Klasis Malaka didirikan pada tahun 1982 dengan jumlah Jemaat 345 Jiwa. Adapun pembangunan Gereja telah dilaksanakan sejak tahun 2014 hingga saat ini dan telah memasuki tahapan pemasangan atap.***
