Perayaan HOMS Tahun 2022, Pater Willy: OMK Punya Peran Penting untuk Indonesia

- 5 Juli 2022, 09:26 WIB
Perayaan HOMS Tahun 2022, Pater Willy: OMK Punya Peran Penting untuk Indonesia./Foto Johan Sogara
Perayaan HOMS Tahun 2022, Pater Willy: OMK Punya Peran Penting untuk Indonesia./Foto Johan Sogara /

SELAYARPOST.com - Dalam rangka memperingati Hari Orang Mahakudus Sedunia (HOMS) tahun 2022, Orang Muda Katolik (OMK) se-Dekenat Weetebula melaksanakan kegiatan Live In.

Kegiatan itu berlangsung selama Tiga (3) hari yang digelar di Paroki St. Markus Waikambal, Desa Tana Mete, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat-Minggu (01-03/07/2022).

Dalam kegiatan yang dilakukan selama 3 hari itu, seluruh peserta Live In yang diutus dari masing-masing Paroki se-Dekenat Weetebula itu mengisi acara mulai dari pentas seni, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak stunting, hingga melakukan penghijauan atau penanaman pohon umur panjang sebanyak 160 pohon yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten SBD.

Masing-masing Paroki se-Dekenat Keuskupan Weetebula yang mengikuti kegiatan Live In itu yakni Paroki Manola, Waimangura, Kalembu Weri, Weekombaka, Gollu Sapi, Katedral Weetebula, Tambolaka, Kererobo, Karuni, Ande Ate, Homba Karipit, Bondo Kodi, Waimarama, Mangganipi, dan Waikambala sebagai tuan rumah. Setiap paroki mengutus 15 orang perwakilan sebagai peserta Live In.

Dalam sambutannya pada kegiatan penutupan, Ketua Panitia (Kepan), Rm. Jego, Pr menyampaikan, kegiatan ini dilakukan bukan hanya sekedar untuk rekoleksi, doa dan sebagainya, tetapi bagi yang turut mengambil bagian harus ambil hikmahnya dalam kehidupan bersosial dengan umat. Sehingga OMK menjadi berbagi bagi semua orang.

Lebih lanjut, Rm. Jego menyampaikan, banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

“Terima kasih untuk Pater Ketua Komosi Kepemudaan yang sudah memberi kami motivasi, sehingga sampai saat ini kegiatan berjalan lancar. Terima Kasih untuk Pastor Quasi Paroki dan Pastor Moderator Waikambala, Dewan Paroki, OMK tuan rumah, serta seluruh umat, yang sudah menerima semua anak OMK di tempat ini. Terima Kasih para Pastor Paroki dan Pastor Moderator ke-14 paroki dan semua OMK yang sudah ikut serta dalam kegiatan ini. Terima kasih untuk Pemerintah Pesa (Pemdes) Tana Mete. Terima kasih banyak juga untuk Dokter dan Perawat Puskesmas Panenggo Ede yang sudah ikut berpartisipasi bersama kami di masyarakat,” ungkap Jego.

Sebagai Kepan, mewakili teman-teman panitia, dirinya menyampaikan, permohonan maaf, jika selama kegiatan itu berlangsung ada hal-hal yang kurang berkenan di hati bapak ibu, Pastor Tuan Rumah dan Dewan Paroki serta semua umat Paroki Waikambala.

Hal senada disampaikan perwakilan OMK, Faustin, dirinya mengucapkan terima kasih karena sudah diterima dengan tulus oleh Biapa (Bapak dalam Bahasa Kodi) Inya (Ibu), Nduyo (Saudara) dan Anaminye (Saudari) karena sudah memberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Live In.

Ia mengatakan, umat Waikambala memberikan pelayanan yang luar biasa untuk semua peserta, baik rohani maupun jasmani.

"Kami bangga menjadi bagian dari orang Kodi. Terima kasih untuk Pastor Paroki Se-Dekenat Weetebula yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki Waikambala, Paulus Umbu Sogara, Amd.Kep menyampaikan, terima kasih untuk semua OMK Paroki se-Dekenat Weetabula yang sudah mengambil bagian dalam penanganan stunting.

Paulus mengatakan masalah stunting ini bukan hanya masalah di SBD tetapi itu menjadi masalah semua elemen masyarakat Sumba bahkan NTT dan Indonesia. Sehingga dengan keterlibatan OMK juga menjadi salah satu bentuk mendukung mengurangi angka stunting.

"Jadikan ini spirit melayani ditengah-tengah umat," kata Paulus.

Paulus juga menyampaikan atas nama umat mengucapkan terima kasih banyak untuk anak-anak OMK yang sudah menghibur umat Waikambala dalam pentas seni.

"Kami tidak bisa balas semua kebaikan anak-anak OMK, dan semua panitia pelaksana kegiatan ini. Sebenarnya kami belum puas bersama dengan anak-anak angkat kami dari Paroki-paroki lain. Rasanya kita baru saja mulai, tapi hari ini sudah mau pulang. Saya yakin bahwa kita pasti akan bertemu lagi," pungkasnya.

Sebelumnya, kegiatan ini diawali dengan Misa yang di pimpin oleh Ketua Komisi Kepemudaan Pater Willy Pala, CSsR bersama 4 Imam lainnya dan 1 Ddiakon.

Dalam khotbahnya Pater Willy menyampaikan, dalam Bacaan Injil hari ini, Lukas 10:1-12, Tuhan Yesus mengutus tujuh puluh murid.

“Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yg hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”( Lukas 10:1-2).

“Bacaan ini dibacakan pada hari ini, artinya bacaan ini berlaku buat kita yang hadir hari ini, terutama orang-orang muda dari 15 Paroki. Setiap orang yang menjadi bagian dari 70 murid yang diutus oleh Yesus, harus membawa kabar baik, membawa damai sejahtera bagi orang-orang yang dijumpai,” kata Pater Willy.

“Tinggal di situ (rumah umat), apapun situasi dan keadaannya, kalian harus tetap ada bersama dengan mereka (umat), mengalami hidup bersama dengan orang yang kita jumpai. Melihat banyak hal yg terjadi dalam gereja dan masyarakat kita,” lanjutnya.

Pater Willy juga berpesan, agar orang muda harus mulai berpikir apa yang akan dilakukan setelah ini. Siapa yang serumah dengan Tuhan dia membawa sejahtera, dia membawa suka cita.

"Kegembiraan kita adalah, bahwa Allah hidup bersama dengan kita," tandasnya.

“Jangan pernah anda lupakan dengan kulturalmu. Banggalah dengan kulturalmu. Sumba boleh ada di pinggir Indonesia. Tetapi saya mau OMK Sumba, berperan penting dalam Orang Muda Katolik Indonesia,” pesannya. ***

Editor: Ariyanto Kristian Tena


Tags

Terkait

Terkini

x