SELAYAR POST - Akibat kekurangan gizi krois yang masih mengintai anak Indonesia, ikan sangat relevan untuk mendukung pencegahan stunting dan gizi buruk.
Konsumsi ikan dapat mencegah stanting sejak dini, terutama pada seribu hari pertama kehidupan karena ikan mengandung keunggulan yang mampu membantu memenuhi gizi anak.
Beberapa keunggulan ikan antara lain mengandung asam lemak Omega 3 tinggi untuk perkembangan mata, otak, dan jaringan syaraf serta memiliki komposisi asam amino lengkap.
Baca Juga: Kelor Bisa Atasi Stunting dan Gizi Buruk? Begini Penjelasan Julie Laiskodat
Sebab, ikan mudah dicerna dan diserap tubuh, serta sumber vitamin D dan Kalsium bagi pertumbuhan tulang.
Dengan demikian, gemar mengonsumsi ikan sangat penting karena ikan salah satu komoditas pangan yang bergizi dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Di samping itu, mengkonsumsi ikan bagi pasangan produktif sangat disaran, demikian pula dengan ibu hamil.
Baca Juga: Heri Boki Apresiasi Sikap Responsif Elnusa Waingapu
Namun, konsumsi ikan juga perlu dipadukan dengan mengonsumsi sayur-sayuran dan makanan bergizi lainnya.
Seperti mengkonsumsi ikan dengan daun kelor atau Moringa oleifera Lamk sebab kedua makanan ini membantu mencegah stunting dan gizi buruk.
Demikian kata Julie Laiskodat kepada sejumlah wartawan di Sekretariat DPD Partai Nasdem SBD di Desa Wee Renna, Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, pada Sabtu 14 Januari 2023.
Baca Juga: Kemhan Buka Pendaftaran Komponen Cadangan 2023, Cek Syarat, Daftarkan Dirimu
Julie Laiskodat menuturkan bahwa, konsumsi ikan dan daun kelor dapat membantu menurunkan angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT.
"Dalam ikan itu sudah ada gizi yang bagus sekali. Jadi kalau kombinasi ikan dan kelor yang adalah potensi NTT itu sendiri. Saya yakin stunting di NTT akan menurun," tuturnya.***