Pospera Desak Pemerataan Listrik di TTS, Begini Jawaban Manajer PLN So'e

26 September 2022, 17:30 WIB
Pospera Desak Pemerataan Listrik di TTS, Begini Jawaban Manajer PLN So'e./SelayarPost/Istimewa /

SELAYARPOST.com - Organisasi Posko Perjuangan Rakyat Timor Tengah Selatan atau Pospera TTS bersama masyarakat TTS kembali melakukan aksi demonstrasi di PLN Rayon So'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin, 26 September 2022. 

Baca Juga: Lakukan Aksi Demonstrasi, Sejumlah Masyarakat di NTT Tidak Percaya PLN

Aksi demonstrasi yang berlangsung sekitar jam 09.00 WITA itu, buntut dari aspirasi masyarakat sejumlah desa di TTS yang tidak diakomodir oleh pihak PLN Rayon So'e dalam audiensi sebelum-sebelumnya terkait dengan jaringan listrik yang belum masuk ke sejumlah desa sejak Republik Indonesia mereka, 77 tahun yang lalu. 

"Sudah dari tahun 2018 mengajukan permohonan (ke PLN Rayon So'e), tetapi belum dijawab hingga hari ini," kata Ketua DPC Pospera TTS, Yerim Yos Fallo, pada Senin, 26 September 2022 via telepon seluler, pagi.

Baca Juga: Kapolda Jawa Tengah Belum Bisa Pastikan Ada Kelalaian Anggota dalam Peristiwa Ledakan di Aspol Sukoharjo

Baca Juga: Ledakan di Sukoharjo 1 Anggota Polri Terluka, Begini Kata Kapolda Jawa Tengah

Oleh sebab itu, Pospera TTS melakukan konsolidasi massa besar-besaran untuk melakukan aksi demonstrasi sebagai langkah terakhir yang harus ditempuh. Massa aksi terdiri atas masyarakat yang membutuhkan jaringan listrik hingga para kader Pospera TTS.

Dalam orasinya, Yerim Yos Fallo menegaskan bahwa listrik telah menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi hidup masyarakat, khususnya di Timor Tengah Selatan. 

Baca Juga: Sungguh Terlalu! Pelajar SMA di NTT Aniaya Sang Ibu Guru

Baca Juga: Kecelakaan Maut, Minibus Vs Sepeda Motor 1 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

"Berbagai aktivitas, baik sosial, ekonomi hingga pendidikan sangat tergantung dengan aliran listrik," tutur Yerim di depan kantor PLN Rayon So'e.

Menurut dia, PLN So'e tidak mampu melaksanakan program Indonesia terang di Timor Tengah Selatan. Apalagi daerah itu peran dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo, beberapa bulan lalu. 

Baca Juga: Ya Tuhan, Remaja 15 Tahun Hilang Terseret Arus saat Berenang di Pantai Lhoknga

Padahal, Presiden Joko Widodo sejak awal menegaskan pembangunan harus dilakukan dari pinggiran, termasuk pemerataan jaringan listrik.

Dari data yang dihimpun Pospera TTS, Yerim menyebutkan sebanyak 477 kepala keluarga, kurang lebih 1800 jiwa. 

"9 gereja dan 4 sekolah di Desa Lakat (di pinggir Kota Soe) masih gelap," jelas Yerim di hadapan para awak media.

Baca Juga: Agustinus Tamo Mbapa Kunjungi Korban Bencana Kebakaran Rumah Adat Situs Budaya Wainyapu

"Mereka sangat membutuhkan penerangan, mereka masih hidup dalam kegelapan," ujar Ketua Pospera TTS.

Ia menjelaskan bahwa PLN itu ditugaskan oleh negara untuk menerangi bangsa dan negara ini, akan tetapi tidak bagi PLN Rayon So'e, Timor Tengah Selatan.

"Banyak masyarakat dibohongi, banyak masyarakat yang telah diambil uangnya atas nama PLN demi jaringan listrik, namun PLN acuh tak acuh, masa bodoh. PLN malah menjawab: itu pihak 'ketiga'. Pertanyaannya, meternya diambil darimana? Tentu dari PLN dari sini (PLN)," beber Yos Fallo. 

Baca Juga: Nelayan Ini Ditemukan Tewas Terapung di Pantai Faut Muti Kupang

Baca Juga: Astaga! Oknum Polisi Diduga Pemilik Usaha Penampungan BBM Ilegal

"Mestinya, PLN harus turun ke masyarakat untuk mengindentifikasi titik-titik yang membutuhkan jaringan listrik," ucap Yos Fallo.

Sementara, Manajer PLN Soe, Sabinus Tawur menjelaskan bahwa dari 278 desa/kelurahan di Kabupaten Timor Tengah Selatan hanya tersisa 26 desa yang belum teraliri listrik.

"Terkait Desa Lakat, saat ini sedang proses semoga tahun 2023," ucap Sabinus.

Baca Juga: PMKRI Tambolaka Aksi Galang Dana untuk Korban Kebakaran Rumah Adat

Baca Juga: Sempat Viral di Medsos, Dua Pelaku Curanmor Ditangkap Polisi 

Sabinus Tawur mengatakan, usulan masyarakat sudah masuk.

"Niat kami TTS nyala semua, namun sampai sekarang belum nyala itu butuh proses," tutur Sabinus Tawur.

"Saya minta percaya sama saya dan kami sudah sampaikan, jadi informasinya tahun depan," tandasnya. ***

Baca Juga: Dituduh Suanggi, Sang Nenek di NTT Mengadu ke Polisi

Editor: Ariyanto Kristian Tena

Sumber: SelayarPost

Tags

Terkini

Terpopuler