Network
/photo/2022/11/12/498304536.jpg)
SELAYAR POST - Wakil Bupati (Wabup) Sumba Barat, John Lado Bora kabba membuka secara resmi kegiatan monitoring, evaluasi dan bimtek terpadu program percepatan penurunan stunting dan Pemutakhiran Basis Data Keluarga Indonesia (PBDKI) tingkat Kabupaten Sumba Barat tahun 2022 di Aula Gereja Kristen Sumba, Kamis 10 November 2022.
Wabup John Lado pada kesempatan itu memaparkan bahwa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2020-2022) terjadi penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sumba Barat.
Di tahun 2020 prevalensi stunting berada di angka 32,2% menurun di tahun 2021 di angka 23,7% dan pada tahun 2022 menurun 0,4% menjadi 23,3%.
Di tingkat kecamatan terdapat 2 kecamatan yang mengalami kenaikan kasus di tahun 2022 yakni kecamatan Lamboya dan Wanukaka, sedangkan 4 kecamatan lainnya terjadi penurunan.
Kecamatan Kota Waikabubak adalah Kecamataan dengan Prevalensi Terendah yakni 16,8% di tahun 2022.
Berdasarkan trend prevalensi stunting Kabupaten Sumba Barat Tahun 2020 – 2022 terjadi penurunan balita stunting di kabupaten Sumba Barat ± sebesar 9%.
Pada pengukuran periode agustus 2020 di angka 32,2% turun menjadi 23.7% di pengukuran agustus 2021. Dan pada pengukuran agustus 2022 berada di angka 23
Wabup John Lado mengatakan, kerjasama semua pihak sangat diharapkan untuk mempercepat pengurangan stunting di Kabupaten Sumba Barat.
"Kita menyambut baik terlaksananya kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan konvergensi perencanaan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sumba Barat," ujar Wabup John Lado.
