Misa Perdana Pater Nopeanus Lalo: Berusahalah Sungguh-sungguh, Supaya Panggilan dan Pilihanmu Makin Teguh

- 4 November 2022, 00:29 WIB
Misa Perdana Pater Nopeanus Lalo: Berusahalah Sungguh-sungguh, Supaya Panggilan dan Pilihanmu Makin Teguh./Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Sumba Barat/Selayar Post
Misa Perdana Pater Nopeanus Lalo: Berusahalah Sungguh-sungguh, Supaya Panggilan dan Pilihanmu Makin Teguh./Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Sumba Barat/Selayar Post /

SELAYAR POST - Bupati Kabupaten Sumba Barat Yohanis Dade menghadiri acara Syukuran dan Misa Perdana Imam Baru Pater Nopeanus Lalo,C.Ss.R, bertempat di SMP Katolik Waikabubak, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis 3 November 2022.

Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, yang didampingi Ny. Martha Bili Lalo - Dade, memberi hormat dan proficiat kepada Pater Nopeanus yang telah ditahbis menjadi seorang imam.

Bupati Yohanis Dade katakan, semua ini terjadi atas kehendak Tuhan dan Tuhan yang memilih.

Ia juga meminta doa dari Pater Nopeanus untuk masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat agar terberkati. 

"Atas nama pribadi, Pemerintah Daerah dan masyarakat Sumba Barat, saya ucapkan proficiat kepada Saudara Pater Nopeanus Lalo, C.Ss.R yang telah memaknai akan panggilan pelayanannya untuk hidup demi melayani Tuhan," ujar Bupati Yohanis Dade.

"Hal ini tentunya menjadi kebanggaan umat Katolik khususnya Paroki Santo Petrus dan Paulus Waikabubak, dimana salah satu putra terbaiknya telah ditahbiskan menjadi seorang Imam, yang tentunya karena tuntunan dan kemurahan Tuhan semata," sambungnya.

Selain itu, ungkap Yohanis, ucapan proficiat juga ditujukan kepada kedua orang tua Pater Nopeanus yang telah sukses menghantarkan dan mempersembahkan anak mereka menjadi seorang imam dan menjadi milik semua umat.

Bupati melanjutkan bahwa keterpanggilan dan keterpilihan Pater Nopeanus Lalo, C.Ss.R sebagai gembala umat merupakan peristiwa iman yang patut di syukuri bersama.

Ia mengajak semua untuk mendoakan Pater Nopeanus agar tetap teguh dalam panggilan Imamatnya serta menjadi gembala yang baik bagi domba-domba yang akan digembalakannya, sesuai dengan moto panggilannya yakni “Berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh".

Menurut Dade, menjadi Imam, adalah hal yang sangat penting dan juga sangat sulit, karena harus meninggalkan keluarga dan juga harus menekan keinginan-keinginan duniawi demi melayani Tuhan melalui panggilan sebagai Gembala atau Imam.

Masih menurutnya, bahwa menjadi Imam juga adalah untuk mengemban misi gembala guna menggiring umat sehingga memahami dirinya sebagai ciptaan Allah.

"Gembala juga harus bisa menjadi corong utama pengungkap kebenaran," tuturnya.

Diera globalisasi saat ini, kata Dade, tugas seorang imam semakin berat dalam menyikapi perubahan-perubahan zaman, karena seorang imam harus mampu membimbing dan mengarahkan umat kepada jalan yang benar. 

"Gereja dan Pemerintah adalah mitra dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang juga adalah umat," katanya lagi.

Dirinya juga meminta agar hubungan yang telah lama terbina agar dapat ditumbuh kembangkan demi lancarnya pembangunan khususnya di wilayah pemerintah Sumba Barat, sehingga depat tercapai masyarakat yang maju, berdaya saing dan berkeadilan.

Perayaan atas kehadiran Imam baru mengajarkan tentang hidup rukun dan damai, dan melepas segala perbedaan-perbedaan yang ada.

"Kita boleh berbeda dalam hal apapun namun tetap satu dalam persaudaraan sejati di Sumba Barat yang kita cintai.Kepada Pater Nopeanus agar menjadikan pelayanan ini sebagai movitasi sesuai dengan tugas sebagai pelayan Tuhan dimasyarakat terutama umat Katolik," tandas Bupati.

Bupati mengatakan bahwa keberhasilan yang Pater Nopeanus capai tentunya merupakan perwujudan doa dan harapan banyak orang, terlebih orang tua dan keluarga yang dikasihi, sehingga mampu mengambil keputusan luar biasa untuk mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati.  

"Pater Nopeanus tidak saja terpanggil, tetapi oleh karena kehendak Tuhan sendirilah sehingga terpilih untuk melayani Umat Tuhan. Ini merupakan rencana dan kehendakNya, karena menjadi Imam bukan hanya menjadi seorang pemimpin, melainkan diangkat — untuk menggembalakan gereja dengan sabda dan rahmat Allah," uangkapnya.

Diakhir sambutannya, Bupati Yohanis Dade menyampaikan apresiasi serta syukur tak terhingga, karena pemerintah sebagai mitra pelayanan diundang untuk menjadi bagian dalam sukacita tersebut.

"Sumba Barat adalah rumah besar milik semua warga di daerah ini," ujarnya.

Menurut Bupati, adat, pemerintahan dan agama harus berjalan secara harmonis di daerah ini, dan pemerintah akan berdiri di tengah-tengah itu semua.

Kata Dade, Gereja dan pemerintah kiranya senantiasa menjadi mitra erat dalam pembinaan dan pemberdayaan umat yang juga adalah warga masyarakat, karena tidak dapat dipungkiri mayoritas warga Sumba Barat adalah umat gereja,

"Untuk itu tidak bosan-bosannya saya berpesan kepada umat untuk saling bahu membahu, topang menopang serta bersama-sama memanjatkan doa kepada Tuhan agar selalu membukakan jalan dalam menggapai tujuan-tujuan membangun Sumba Barat yang kita cintai bersama," katanya.

"Sebagai warga Sumba Barat, peran kita sekalian selaku umat gereja sangat penting dalam mendukung pelayanan-pelayanan pemerintah di tengah masyarakat," imbuhnya.

"Semoga kedepannya ada lagi putra daerah yang terpanggil untuk melayani gereja dan masyarakat," pungkasnya (Dhi).***

Editor: Yanto Tena


Tags

Terkait

Terkini

x