Rapat Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten TTS

- 2 November 2022, 08:24 WIB
Rapat Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten TTS./Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT/Ringling Lantakai
Rapat Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten TTS./Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT/Ringling Lantakai /

SELAYAR POST - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta para Bupati/Walikota se-NTT untuk serius terhadap penanganan stunting melalui program penanganan stunting bagi Balita dan Ibu jHamil Demikian dikatakannya pada saat melakukan pertemuan bersama Bupati/Walikota Se-Provinsi NTT dalam Rapat Percepatan Penanganan Stunting pada Selasa 1 November 2022 yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Timor Tengah Selatan (TTS)

"Kita harus totalitas dan komitnen dalam membangun generasi masa depan. Maka perlu untuk melakukan sensus bagi setiap anak yang mengalami stunting sehingga kita punya data dan masalahnya dimana. Pendataan tersebut yakni dimulai dari nama anak, alamat dan data orang tua anak yang lengkap agar setiap dana yang telah dianggarkan dapat disalurkan tepat sasaran sehingga memiliki output yang jelas dalam pembangunan manusia. Sensus ini juga langkah awal untuk intervensi dalam penanganan stunting untuk diketahui data stunting dari berat dan tinggi anak agar dapat ditentukan langkah awal dan program penanganan," ujar Gubernur.

"Saat ini data stunting kita turun mencapai 17,7% , diharapkan tahun depan akan mencapai single digit jika kita memberikan perhatian khusus untuk mengintervensi tiga Kabupaten yang memiliki angka stunting paling tinggi yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan (28,3%) , Kabupaten Timor Tengah Utara (24,4%) dan Kabupaten Sumba Barat Daya (24,3%) serta Kabupaten lainnya dengan pola yang baik untuk menekan angka stunting untuk terus turun," ungkapnya.

Ia menambahkan, Penanganan anak stunting ini dapat dilakukan dengan memberikan perhatian berupa gizi yang cukup bagi anak, tempat tinggal dan sanitasinya.

"Diharapkan kedepannya angka stunting ini tidak bertambah lagi dengan melakukan pola yang baik seperti melakukan pendataan Ibu hamil disetiap desa," kata Gubernur.

Gubernur menjelaskan, penyaluran makanan kepada anak yang mengalami stuntingg harus diperhatikan dengan baik dan mengontrol pola makan dari anak, oleh sebab itu diperlukan kolaborasi dari semua unsur agar dapat mencapai single digit dan untuk Kabupaten yang single digit tetap fokus agar angkanya tidak naik.

"Saya harap dalam rapat koordinasi hari ini dapat merumuskan dan lebih menukik lagi terhadap kerja-kerja kita yang lebih baik dengan cara memastikan semua anak stunting dapat ditangani langsung dan dapat didokumentasikan melalui video, mendata semua Ibu hamil di desa dan dilaporkan lama kehamilan serta memastikan tempat anak stunting dapat ditimbang dan diukur dengan alat yang sesuai dengan standar. Semua kabupaten telah bekerja keras karena adanya grafik penurunan angka stunting sekitar 5 sampai 7 persen, namun diperlukan inovasi dan terobosan yang lebih agar kita dapat mencapai angka 10%," panjangnya.

Bupati TTS Egusem Pieter Tahun menjelaskan Pemerintah Kabupaten TTS juga terus bekerja keras dalam enangananan stunting. "Saat ini kami juga sedang gencar pada program TJPS untuk dapat menyuplai makanan yang memadai bagi orang tua dan khususnya anak-anak yang mengalami stunding," ungkap Bupati TTS.

Wakil Bupati TTS Drs. Eusabius Binsasi, mengatakan bahwa Upaya Pemerintah dalam penanganan stunting yaitu dengan membrikan kesadaran kepada masyarakat bahwa stunting adalah masalah bersama dan semua elemen masyarakat.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x