Kunker ke Kabupaten SBD, Gubernur VBL Minta Masyarakat Kembangkan Tanaman Hortikultura

- 22 Oktober 2022, 21:50 WIB
Kunker ke Kabupaten SBD, Gubernur VBL Minta Masyarakat Kembangkan Tanaman Hortikultura./Tangkap layar Facebook/Biro Administrasi Pimpinan Setda provinsi NTT
Kunker ke Kabupaten SBD, Gubernur VBL Minta Masyarakat Kembangkan Tanaman Hortikultura./Tangkap layar Facebook/Biro Administrasi Pimpinan Setda provinsi NTT /

SELAYAR POST - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) kembali melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sumba kali ini di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD),pada Jumat 21 Oktober 2022.

Kunjungan kerja di Kabupaten SBD ini dilaksanakan selama 3 hari mulai 21-23 Oktober 2022.

Dalam kunjungan hari pertama Gubernur VBL melaksanakan penanaman serta panen komoditas hortikultura cabai merah di tiga lokasi diantaranya Desa Ramadana Kecamatan Loura, Desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat, dan Desa Hameli Ate, Kecamatan Kodi Utara.

Penanaman komoditas holtikultura cabai merah ini merupakan langkah sinergitas Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten bersama masyarakat dalam pengendalian inflasi pangan.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meminta masyarakat untuk terus mengembangkan tanaman holtikultura sebagai langkah aktif membantu Pemerintah dalam mengendalikan inflasi.

"Hari ini kita menanam cabai merah di lahan seluas 4 Ha dan kita mulai dengan 1 Ha. Atas nama Pemerintah Provinsi NTT bersama Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya bersama masyarakat berterima kasih kepada Bank Indonesia atas kolaboras yang dilakukan terkait pengendalian inflasi dengan baik melalui penanaman hortikultura," jelas Gubernur saat menanam cabai merah di Desa Ramadana Kecamatan Loura.

"Terima kasih juga untuk kolaborasi dari Bupati Sumba Barat Daya bersama jajarannya dan juga para petani sehingga hari ini juga kita bisa memanen cabai merah disini. Ini hasilnya sangat bagus dan saya meminta untuk terus ditingkatkan karena ini dapat membantu pengendalian inflasi. Kita butuh banyak sekali komoditi hortikultura seperti cabai merah ini namun stok dipasar kurang dan itu menyebabkan inflasi dengan adanya kenaikan harga," ujar Gubernur VBL saat kegiatan panen cabai merah di Desa Kabali Dana Kecamatan Wewewa Barat.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Frederich Koli menjelaskan pentingnya setiap desa mengembangkan budidaya tanaman hortikultura.

"Ini adalah Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digagas agar kita bisa mengendalikan produksi pangan hortikultura untuk stabilitas harga. Jadi kita ingin setiap desa itu ada kluster holtikultura untuk seperti cabai, bawang ataupun tomat dan komoditi lainnya seringkali menyebabkan inflasi. Ini komoditas yang perlu diatur. Terima kasih kepada Bank Indonesia yang sudah intervensi gerakan ini dengan baik," ujar Lecky.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Terkait

Terkini

x