Studi: Makanan Olahan Penyebab Utama Obesitas di Dunia

- 13 November 2022, 09:26 WIB
Gambar Ilustrasi./Pexels/Photo
Gambar Ilustrasi./Pexels/Photo /

SELAYAR POST - Ahli gizi dan pakar kesehatan tidak pernah merekomendasikan makanan olahan. Bahkan penelitian terbaru memperkuat klaim bahwa makanan tersebut adalah penyebab utama obesitas di dunia western.

Seperti dilansir dari laman New Atlas, Sabtu 12 November 2022, profesor Universitas Sydney David Raubenheimer dan Stephen Simpson mulai mengajukan hipotesis ini pada 18 tahun lalu.

Dimulai dengan konsep bahwa karena tubuh manusia secara alami didorong untuk mencari dan mengkonsumsi protein, kita cenderung untuk terus makan sampai kebutuhan protein harian kita terpenuhi.

Namun, makanan olahan dan olahan yang membentuk sebagian besar makanan western biasanya rendah protein. Akhirnya kita makan makanan tersebut dalam jumlah besar, yang seringkali kaya akan lemak dan karbohidrat, untuk memenuhi kebutuhan protein kita.

Untuk studi baru, tim U Sydney yang dipimpin oleh Dr Amanda Grech berangkat untuk melihat seberapa banyak Hipotesis Leverage Protein benar-benar dimainkan di dunia nyata.

Untuk melakukannya, para ilmuwan menganalisis data dari National Nutrition and Physical Activity Survey, yang mendokumentasikan nutrisi dan aktivitas fisik pada 9.341 orang dewasa Australia antara Mei 2011 dan Juni 2012.

Di antaranya ditemukan bahwa ketika orang makan sarapan yang cukup rendah protein, mereka cenderung mengonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih besar pada waktu makan berikutnya.

Temuan ini mendukung hipotesis, karena menunjukkan bahwa individu berusaha memenuhi kebutuhan protein mereka dengan makan lebih banyak sepanjang hari.

Demikian pula, diamati juga bahwa ketika orang makan sarapan dengan lebih banyak protein, asupan makanan mereka lebih rendah untuk makanan berikutnya.

Halaman:

Editor: Yanto Tena

Sumber: PMJ News


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x