Mantap, Inovasi Anak Muda Sumba Barat Atasi Masalah Lingkungan

23 November 2022, 14:32 WIB
Save the Children menyelenggarakan kegiatan Pekan Raya Perubahan melalui Sumba Future Changemaker Program (SFC) berkolaborasi dengan tiga komunitas lokal di Kabupaten Sumba Barat /Yanto Tena/Selayar Post

SELAYAR POST - Save the Children menyelenggarakan kegiatan Pekan Raya Perubahan melalui Sumba Future Changemaker (SFC) berkolaborasi dengan tiga komunitas lokal di Kabupaten Sumba Barat.

Ketiga komunitas lokal yakni Sumba Cendekia, English Goes to Kampung, dan Gerakan Peduli Sumba Barat (GPSB).

Kegiatan itu dilaksanakan di Aula Alfa dan Omega Waikabubak, Desa Kodaka, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu 23 November 2022.

Di balik kegiatan Pekan Raya Perubahan tersebut, melalui SFC sebanyak 46 anak dibekali kemampuannya untuk menjadi agen perubahan di komunitasnya.

Kepada awak media, Head of Innovation & Digital Programming Save the Chlindren Antya Widita mengatakan, SFC adalah bagian dari Program Sponsorship Save the Children dalam mengupayakan pemenuhan hak anak di Sumba, khususnya hak partisipasi.

Antya mengatakan, Program Sponsorship di Sumba Tengah dan Sumba Barat dijalankan sejak tahun 2014 dan akan berlangsung sampai tahun 2024.

"Misi program yang didanai Sponsor ini adalah untuk memenuhi hak anak atas kesehatan dan kesejahteraan serta memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk bertahan hidup, belajar, dan dilindungi," katanya.

Disampaikan, program itu bertujuan untuk menjangkau 100.000 anak dan komunitas terkait anak dengan durasi program selama 10 tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan anak-anak di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah.

"Program sponsorship memiliki 5 program utama yaitu kesehatan ibu dan anak, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, kesehatan dan nutrisi di sekolah, dan pengembangan remaja," ungkapnya.

Dikatakan Antya, melalui program SFC anak-anak Sumba diberi ruang untuk menjadi agen perubahan dengan cara mengidentifikasikan dan memecahkan permasalahan sosial dan lingkungan di sekitar mereka.

Kata Antya, solusi yang diciptakan anak kemudian diimplementasikan dalam kegiatan inkubasi yang dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober lalu.

Selain itu, jelas Antya, anak-anak Sumba Barat juga didorong untuk melakukan advokasi terhadap isu-isu yang menjadi sumber kekhawatiran mereka kepada pemangku kepentingan setempat.

Menurutnya, rangkaian kegiatan Pekan Raya Perubahan bertujuan agar anak-anak dapat mempresentasikan proyek-proyek sosial yang mereka usung kepada pemangku kepentingan lokal.

Mereka juga, ungkap dirinya, diharapkan dapat mempublikasikan implementasi serta dampak proyek-proyek mereka kepada media konvensional atau digital untuk mendapatkan eksposur yang lebih besar.

Dan yang terpenting, lanjut dia, acara ini adalah kesempatan bagi anak-anak sebagai agen perubahan untuk merayakan kerja keras mereka selama Solve-a-Thon dan Inkubasi.

"Saat ini anak-anak muda Sumba Barat dibawa binaan Save the Children sudah membuat bak penyaluran air bersih di Kampung Wanno Mutu Desa Kalembu Kuning," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Sumba Barat Yohanis Dade mengapresiasi kegiatan itu, dirinya mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian kaum muda terhadap pelestarian lingkungan. Bupati berharap agar kegiatan serupa terus berlanjut.

Di samping itu, ia juga meminta anak muda Sumba Barat menghindari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

"Hindari minum minuman keras (mabok) dan kurang merokok sebab ini akan merugikan pertubuhan dan perkembagan generasi muda," tukasnya.

Bupati juga menghimbau agar masyarakat dan kaum muda dapat menjaga kelestarian lingkungan dari maraknya penyebaran sampah pelastik yang mengakibaktkan adanya penyempitan drainase, sungai yang mengantar air sampai ke hulu.

Sehingga tidak mengakibatkan kebanjiran pada ruang-ruang pemukiman masyarakat yang padat, seperti sekitaran Kere Loko di Kelurahan Wailiang yang memiliki pemukiman padat agar terus menjaga kebersihan drainase-drainase yang ada disekitar.***

Editor: Yanto Tena

Tags

Terkini

Terpopuler