Gubernur Ajak Generasi Muda Jadi Petani Milenial

- 23 Oktober 2022, 22:28 WIB
Gubernur Ajak Generasi Muda Jadi Petani Milenial./Tangkap layar Facebook/Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT
Gubernur Ajak Generasi Muda Jadi Petani Milenial./Tangkap layar Facebook/Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT /

SELAYAR POST - Untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengajak generasi muda untuk belajar menjadi petani milenial dan menekuni sektor pertanian.

Hal tersebut diungkapkannya pada saat Peninjauan Lokasi TJPS Kerja Sama Dinas Pertanian NTT bersama Universitas Nusa Cendana, Politeknik Pertanian Kupang dan Universitas Brawijaya Malang di Desa Ana Engge, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), pada Sabtu 22 Oktober 2022.

Dalam perbincangan dengan para mahasiswa dan masyarakat Gubernur VBL mengatakan agar generasi muda jangan hanya bercita-cita menjadi ASN tetapi juga menjadi petani milenial yang mandiri melalui pengolahan sektor pertanian.

"Kalian ini kan mahasiswa pertanian, jadi sudah harus bisa mandiri setelah kalian lulus. Maka belajar untuk menjadi petani milenial yang tangguh di lapangan," ungkap Gubernur VBL.

"Selama ini orang berpikir bahwa pertanian itu hanya dikerjakan oleh orang-orang miskin. Anda sebagai mahasiswa pertanian harus mengubah mindset bahwa sektor pertanian itu dikerjakan oleh orang yang cerdas dan pintar serta bisa menjadi mandiri dan kaya bila dikelola dengan benar," jelas beliau.

"Mahasiswa pertanian itu harus cerdas bidang pertanian. Jangan hanya cerdas dalam isi kepala saja tetapi cerdas kerja di lahan dan ada hasilnya. Pertanian ini ilmu yg penting sekali karena terkait pangan dan sangat bermanfaat bagi peradaban dan kehidupan masyarakat," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut juga Gubernur meminta secara khusus kepada kelompok mahasiswa Undana dan Politani untuk mengelola lahan jagung masing-masing 1 Ha mulai dari penanaman hingga panen dengan didukung oleh Bank NTT.

"Saya minta masing-masing 1 Ha untuk Undana dan Politani. Nanti didukung dengan anggaran dari Bank NTT setelah panen kita kita bawa offtaker untuk beli. Kita usahakan juga hasilnya dikembangkan untuk menjadi bibit. Kerjakan juga dengan kemandirian serta didukung juga dengan mahasiswa dari Universitas Brawijaya," jelas Gubernur.

Sementara itu Salah Satu Asisten Dosen Universitas Brawijaya Hendra Saputra menjelaskan sejauh ini Luas lahan yang dikerjakan seluas 0.5 Ha, menggunakan jenis benih berupa Galur murni dengan jumlah bibit 2 kg benih jantan, dan 8 kg benih betina. Pemupukan menggunakan 75 kg NPK dan 125 Kg Urea dan direncanakan panen 15 Desember 2022.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Terkait

Terkini

x