Sosialisasi dan Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2022

- 3 November 2022, 19:41 WIB
Sosialisasi dan Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2022./Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Sumba Barat/Selayar Post
Sosialisasi dan Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Sumba Barat Tahun 2022./Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Sumba Barat/Selayar Post /

Tanggung jawab bersama ini diabadikan pada lambang segitiga biru Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang memiliki arti harmonisasi hubungan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam penanggualangan bencana.

Dalam perkembangan terkini, pendekatan yang digunakan dalam penanggulangan bencana sudah mengalami pergeseran, dari pendekatan penyelamatan, kepada pendekatan pengurangan resiko bencana.

Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012, bahwa perlu dikembangkan strategi penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat, salah satu diantaranya adalah pengembangan Desa/Kelurahan tangguh bencana, dengan tujuan untuk membentuk struktur desa dan kelurahan sebagai antisipasi masyarakat supaya tanggap, siaga serta sigap terhadap kondisi kebencanaan.

"Artinya, sebelum ada bencana, kita sudah siap menghadapinya baik dari struktur administrasi maupun struktur budayanya," katanya.

"Desa dan kelurahan dengan berbagai komunitas yang ada diwilayahnya, Bupati berharap agar dapat lebih proaktif dalam melakukan tahapan-tahapan pengurangan resiko terjadinya bencana tersebut," sambungnya.

Mulai dari pembentukan forum pengurangan resiko bencana, rekrutmen dan mengorganisir para relawan untuk bersama-sama membuat perencanaan penanggulangan bencana, melaksanakan kegiatan pelatihan dan simulasi, sosialisasi, serta kegiatan lainnya.

“Tentunya saya menyambut baik dan mengapresiasi dengan dilaksanakannya kegiatan ini. Saya berharap melalui kegiatan sosialisasi dan Pembentukan Desa Tangguh Bencana dalam Skala Komunitas, dapat mengurangi dampak Resiko Bencana serta memberikan penguatan bagi masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan, kepedulian terhadap lingkungan dan keterampilan dalam menghadapi bencana secara menyeluruh karena lebih menempatkan masyarakat sebagai aktor penting didalamnya. Sehingga penanganan terhadap bencana dapat lebih cepat, tepat dan dapat meminimalisasi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana," ungkap Sekda.

Ia berpesan kepada peserta sosialisasi untuk mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, ikuti arahan dan petunjuk dari para Narasumber, dan pemberi materi.

Dirinya mengharapkan kepada para Narasumber, agar dapat memberikan bimbingan yang terbaik dan sungguh-sungguh, sehingga kegiatannya dapat berjalan dengan sukses dan membawa hasil yang bermanfaat bagi masyarakat Sumba Barat.

Adapun Narasumber pada kegiatan ini yakni Drs. Feliks P. G Batara selaku kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan pada BPBD Prov NTT dan Markus Mapa selaku analis layanan umum pada BPBD Provinsi NTT.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah