Gubernur VBL Apresiasi Program TJPS dan Penanganan Stunting di Kabupaten SBD

- 22 Oktober 2022, 21:58 WIB
Gubernur VBL Apresiasi Program TJPS dan Penanganan Stunting di Kabupaten SBD./Tangkap layar Facebook/Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT
Gubernur VBL Apresiasi Program TJPS dan Penanganan Stunting di Kabupaten SBD./Tangkap layar Facebook/Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT /

SELAYAR POST - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) terkait dengan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan juga penanganan stunting.

Demikian dikatakannya pada saat memberikan sambutan dalam acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) Bersama Pulau Sumba Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi NTT yang dilaksanakan di Rumah Budaya, Kabupaten SBD, pada Jumat 21 Oktober 2022.

"Kabupaten SBD ini menjadi contoh dari kerja kolaborasi dan bukti nyata dilapangan dalam Program TJPS dengan menjadi satu-satunya Kabupaten yang menanam jagung program TJPS hingga 36.000 Ha. Ini langkah hebat karena kita lihat hasilnya sudah ada dan ini membuktikan bahwa bila kerja bersama dan sinergi yang baik maka pasti memberikan hasil yang sangat maksimal," ujar beliau.

"Para Bupati lainnya harus belajar dari Kabupaten ini. Saya harapkan bisa memberikan pengaruh positif bagi kabupaten lainnya untuk meningkatkan produktifitas pertanian," tambahnya.

"Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga mampu menurunkan angka stunting di Sumba Barat Daya dengan cukup signifikan yakni dari angka 40% kini turun menjadi 20%. Ini sangat luar biasa dan ini adalah bukti bahwa kita bekerja dengan hati dan kepedulian yang tulus maka akan membawa hasil yang baik," ujar Gubernur.

Gubernur menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang datang dari sektor pertanian, peternakan, dan perikanan akan sangat banyak memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi daerah karena banyak masyarakat yang memiliki profesi dari berbagai sektor tersebut.

"Saya selalu tekankan agar kita kerja kolaboratif. Semua harus saling mendukung juga untuk pihak Perbankan. Pihak Perbankan yang tidak ikut kolaborasi dalam pembangunan daerah bersama pemerintah dan masyarakat maka saya akan tegur dan beri peringatan dan bahkan tutup kantornya karena dianggap tidak berkontribusi aktif membangun daerah," tegas beliau.

Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati menjelaskan beberapa hal terkait dengan pengendalian inflasi.

"Terkait untuk membantu pengendalian inflasi dan meningkatkan ketahanan pangan dalam rangka menjaga pasokan pangan dan stabilitas harga maka langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain Memperkuat komoditas strategis di daerah, Melakukan manajemen pengelolaan stok bahan pangan seperti melalui Offtaker dan Memperluas kerja sama antar daerah untuk mengurangi terjadinya disparitas harga," jelasnya.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Terkait

Terkini

x